Warta siber. COM, BATAM – Anggota DPD/MPR RI Daerah Pemilihan Kepulauan Riau Ria Saptarika, manfaatkan momen situasi Idul Fitri untuk mengadakan Halal Bi Halal sekaligus sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama Ikatan Keluarga Mantan Karyawan/ti PT. Thomson Batam di Restoran Golden Prawn Bengkong, Kota Batam.
Lebih dari 150 orang hadir bersempena acara Halal Bi Halal yang di kemas dalam format kegiatan Sosialisasi Empat Pilar.
“Berhubung masih dalam momentum dan suasana Syawal Idul Fitri 1445H, saya secara pribadi mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin,” ujar Ria, sapaan akrab mantan wakil Walikota Batam saat memulai acara sosialisasi MPR RI, Sabtu (4/5/ 2024).
Dibeberkannya, silaturahmi dan bermaafan yang dikemas dalam kegiatan Halal Bi Halal merupakan salah satu budaya pengamalan Pancasila terutama Sila Ke-2 dan Sila Ke-5 yang dijiwai oleh Sila Pertama Pancasila. Pelaksanaan dari sila- sila tersebut bukan hanya dalam lingkup komunitas dalam satu keyakinan , namun dengan yang berbeda agama, beda suku maupun beda budayanya, semuanya berjalan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan dalam lingkup NKRI.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta UUD 1945 sebagai konstitusi negara tetap menjadi arah dan panduan implementasi dari nilai-nilai tersebut,” ungkapnya.
Empat pilar kebangsaan menjadi penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya pada momentum tertentu seperti pada hariraya, tapi, dalam lingkup keseharian kita dapat diimplementasikan untuk meningkatkan toleransi antar sesama dan membangun kebersamaan.
“Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa, budaya dan agama, tentunya membutuhkan perekat yang mampu menyatukan segala keberagaman itu. Dan perekat itu adalah Empat Pilar MPR RI ini,” ungkapnya.
Dituturkannya, empat Pilar MPR RI yang dimaksud adalah Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang harus dipahami dan dipegang teguh kita semua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dalam membumikan pemahaman Empat Pilar ini kita dihadapkan pada beberapa tantangan. Selain adanya fanatisme kedaerahan dan pemahaman yang sempit tentang agama, kita juga sekarang dihadapkan pada realita berbagai potensi perpecahan di tengah masyarakat yang berimbas pada terganggunya kehidupan berbangsa dan bernegara, ” ucapnya.
Adanya sosialisasi Empat Pilar ini diharapkan mampu memberi pencerahan untuk kita turut ambil bagian dalam memperkokoh upaya bangsa sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, maju dan sejahtera.(r)