Tak Hanya Pemukiman, Tim AMAN Juga Fogging Pasar Cegah DBD

Tak Hanya Pemukiman, Tim AMAN Juga Fogging Pasar Cegah DBD. (Photo: istimewa)

Batam – Tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Kepri, AMAN (Ansar-Marlin Amanah Negeri) kembali melakukan fogging lingkungan, Rabu (11/11).

Tak hanya di kawasan pemukiman, fogging sebagai upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) yang dilakukan kali ini juga menyasar sarana publik seperti pasar.

Lokasi pasar yang dipilih untuk kegiatan fogging pada Rabu sore adalah Pasar Cik Puan, Bengkong. Titik-titik yang mungkin menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti di sekitar pasar ini, disemprotkan asap pestisida.

“Alhamdulillah sampai juga kegiatan fogging ini ke tempat kami. Ini memang kami tunggu dan harapkan juga. Terima kasih kepada Bapak Ansar dan Ibu Marlin beserta tim yang sudah menginisiasi kegiatan ini,” tutur Marfuati, warga RW 11 Kelurahan Bengkong Sadai Kecamatan Bengkong.

Sebelum fogging di Pasar Cik Puan, pada pagi harinya tim pendukung calon gubernur dan wakil gubernur Kepri nomor urut 3 ini juga melakukan kegiatan serupa di Kampung Durian dan Glory Home.

Sekitar 600 rumah di-fogging di dua lokasi pemukiman yang masuk wilayah Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong tersebut.

Sedangkan pada Selasa (10/11), fogging dilakukan di Perumahan Sarmen Raya. Lebih kurang 420 rumah yang diasapi saat itu.

Sementara pada Senin (9/11), tim melakukan fogging di Perumahan Putra Kelana Kelurahan Sadai dan RW 09 Bengkong Harapan 2. Jumlah rumah yang di-fogging lebih kurang 1.050 unit.

Kegiatan fogging ini sudah dilakukan tim AMAN sejak 1 November lalu. Sudah ribuan unit rumah di berbagai titik pemukiman Kecamatan Bengkong mendapatkan program ini.

Tim AMAN di lapangan menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan Ansar-Marlin karena peduli dengan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Batam, periode Januari hingga pertengahan Oktober 2020 tercatat 512 kasus DBD dengan 4 orang di antaranya meninggal dunia.

“Ini upaya kita untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD di tengah masyarakat. Karena tenaga medis dan rumah sakit kita sedang sibuk menangani corona. Jangan sampai ditambah bebannya dengan peningkatan kasus DBD. Karena itu di lapangan kita juga melakukan edukasi ke masyarakat agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” ujarnya. (ril)