Bintan – Sebanyak 50 orang warga Bintan dites swab setelah diketahui kontak erat dengan 10 santriwati salah satu pondok pesantren di Kecamatan Toapaya yang positif terinfeksi COVID-19.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Kepri, Gama AF Isnaeni, jumlah orang yang dites swab potensial bakal bertambah.
Tenaga kesehatan dikatakan dia masih melakukan penelusuran mendalam. “Hari ini tim masih terus menelusuri,” ujar Gama dilansir Kepriprov.go.id, Selasa (15/9).
Ia mengatakan bahwa santriwati yang terinfeksi virus ini merupakan salah satu klaster terbesar di Kabupaten Bintan.
Ia menyebut tim kesehatan sudah bekerja optimal sejak beberapa hari yang lalu untuk memutus rantai penularannya.
Santriwati yang positif itu terkonfirmasi kasus nomor 82 hingga 92. Mereka adalah FD (12), TS (13), FN (13), SN (13), TZ (15), AD (13), WM (13), UG (15), AA (14), dan PN (15).
Mereka mengalami gejala batuk kering, demam, sesak napas, mual, nyeri otot, pilek dan lemah. “Awalnya 10 orang santriwati itu mengalami sakit dengan gejala yang sama dengan COVID-19 sehingga tes usap,” katanya.
Swab tenggorokan dan hidung mereka dikirim ke Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam untuk dicek PCR.
Hasilnya keluar pada Sabtu, 12 September 2020. Mereka dinyatakan positif. Sejak beberapa hari yang lalu seluruhnya dirawat di RSUP Kepri.
Kata Gama, hingga saat ini total pasien COVID-19 di Bintan mencapai 94 orang. Sebanyak 51 orang sudah sembuh, dan 3 meninggal dunia.
“Sementara jumlah kasus aktif COVID-19 di Bintan sebanyak 40 orang,” pungkasnya. (*)
Photo: Ilustrasi/net