WARTASIBER.COM : Kisah kasih antara Dilan dan Milea selalu saja bisa membuat orang yang mendengarnya menjadi baper atau bawa perasaan. Siapa yang tidak mengenal sosok Dilan, seorang anak SMA yang dikisahkan jatuh cinta dengan teman sekolahnya bernama Milea yang berlatar pada tahun 1990-an ini. Kisah cintanya yang simpel, dan tidak berlebihan sukses membuat sekitar enam juta penonton hanyut dalam kisah percintaan mereka. Kisah mengenai Dilan ini bermula dari sebuah novel yang ditulis oleh Pidi Baiq.
Surayah atau dikenal dengan nama pena Pidi Baiq pekan lalu mengunggah sebuah sampul Ancika Mehrunisa Rabu melalui akun Instagram. Sampul itu berjudul Dilan yang Bersamaku: Cerita dari Ancika Mehrunisa Rabu, sosok ini disebut-sebut perempuan lain yang bersama Dilan setelah Milea.
Dari keterangan tertulis pada foto, Pidi membuat sampul Ancika Mehrunisa Rabu di sela kegiatan menyunting film Koboy Kampus dan persiapan syuting film Dilan 1991. “Gak tau kapan bukunya akan selesai. Pokoknya tetap riang, jangan kalah sama anak PAUD,” tulis Pidi Baiq.
Ancika Mehrunisa Rabu diketahui sebegai perempuan yang bersama Dilan setelah putus dari Milea. Namun, kisah itu tidak diceritakan lebih lanjut dalam tiga novel Dialn-Milea yakni Dilan: Dia adalah Dilanku 1990, Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1991 dan Milea: Suara dari Dilan.
Ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta, Pidi Baiq menjelaskan motif di balik sampul Ancika Mehrunisa Rabu yang diunggahnya.
https://www.instagram.com/p/BntM65Uhf98/?utm_source=ig_embed
“Entah bagaimana banyak kawan-kawan Twitter baca blogspot aku itu. Terusin, dong. Sampai cukup untuk satu buku banyak penerbit minta diterbitkan. Tentu saja aku ke Mizan karena sebelum nerbitin buku juga aku nerbitin buku yang lain ke Mizan, jadi novel. Saya terkejut, oh itu novel ya,” cerita Pidi sambil berkelakar, Kamis, 20 September 2018.
“Kalau penulis tahu kaidah membuat novel, aku enggak. Orang ngomong tanggung ceritanya. Aku terusin lagi. Terus setelah satu dan dua orang nyalahin Dilan. Kok disalahin? Putus gara-gara ada perempuannya. Berarti Dilan harus bercerita dong. Jadi, aku bikin buku itu lagi. Pesenan bukan. Saya pikir enggak, karena mereka menstimulus energiku dong, ya,” jelasnya.
Pidi Baiq membuat cerita baru yang dirangkum dalam 70 halaman, cukup untuk sebuah buku menurut Pidi.
“Aku nanya Si Ancika Mehrunisa Rabu, mau enggak kamu cerita tolong jelasin semua itu. (Dia) Enggak mau,” kata Pidi.
Cerita yang mulanya cukup dikemas dalam 40 halaman, rupanya dapat menghasilkan 70 halaman. Pidi mengatakan, Cika sebenarnya orang yang sibuk. Pidi memang punya karakter unik yang menganggap karakter-karakter ciptaannya adalah sosok nyata, tidak heran jika dia menyebut karakter rekaannya sibuk dan sebagainya.
“Aku pancing-pancing jadi banyak. Ternyata tanpa dia sedia cerita, sudah cerita sebetulnya,” kata Imam Besar The Panas Dalam Bank itu.
Buku Ancika nantinya akan bercerita ketika berpacaran dengan Dilan dan bagaimana sikapnya.
Sementara itu, film sekuel Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1991 rencananya akan tayang di bioskop 2019.
Dilansir melalui : metrotvnews.com