WARTASIBER.COM : MEDAN – Sekurangnya ada mahasiswa terluka dalam unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018). Dalam aksi unjukrasa berujung bentrokan itu, beberapa orang yang diduga sebagai provokator diamankan. Berdasarkan informasi dihimpun, seluruh mahasiswa yang terluka merupakan yang mengkritik pemerintahan Jokowi-JK.
Pada umumnya mereka terluka di bagian kepala. Beberapa di antara pendemo terluka terkena lemparan batu. Ada pula yang mengaku dipukuli. “Kenapa aku dipukuli. Aku nggak bawa apa-apa. Pegang pagar pun aku tidak,” ucap mahasiswa mengenakan jaket almamater hijau terluka parah di bagian wajah.
Mahasiswa lain juga mengaku dipukuli saat diamankan polisi.
“Diamankan dengan cara dipukul digiring dari samping. Tapi ada juga polisi yang baik. Hari ini saya dapat pelajaran, ada polisi yang baik, ada juga yang jahat,” kata Riza Sahputra, seorang mahasiswa sambil menunjukkan perban yang menutup luka di bagian belakang kepalanya tersebut.
Sejumlah mahasiswa juga diamankan polisi. Dua di antaranya terlihat tangannya diborgol.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengakui adanya mahasiswa yang terluka maupun diamankan. Namun Dadang tidak merinci jumlahnya.
“Ada beberapa yang diamankan,” ucap Dadang.
Lebih lanjut, Dadang juga belum mengetahui data pasti korban luka maupun yang diamankan.
“Korban luka nanti kita cek lagi berapa orang,” katanya.
Jawaban sama, juga disampaikan Dadang saat ditanya ada tidak anggota kepolisian yang terluka.
“Kita cek dulu ya,” ucapnya.
Masih kata Dadang, polisi masih mendata jumlah kerusakan akibat kerusuhan ini. Mereka juga berkoordinasi kepada sejumlah pihak, termasuk mahasiswa.
Dadang mengatakan, 500 personel kepolisian yang dikerahkan sebelumnya berusaha memisahkan kelompok pro dan kontra pemerintah Jokowi-JK.
Hal itu dilakukan karena keduanya memang berseberangan dan melakukan aksi diwaktu yang bersamaan.
“Memang ada apa namanya keinginan yang berseberangan. Yang satu ingin menyampaikan keutuhan NKRI,” ujar Dadang.
Bentrok mewarnai demo massa pro dan kontra pemerintah Jokowi-JK di Medan.
Dua kubu sempat saling lempar, namun bisa ditenangkan polisi.
Belakangan petugas kepolisian bertindak represif terhadap kelompok Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan yang mengkritik pemerintahan Jokowi-JK.
Mahasiswa dari berbagai kampus di Medan ini tercerai berai ditangkapi di depan pagar gedung DPRD Sumut.
Penangkapan itu langsung membuat mahasiswa berhamburan. Tak ayal batu pun berterbangan. Truk water canon terpaksa dikerahkan dan gas air mata dilepaskan.
Sejumlah mahasiswa yang tertangkap digiring dan dibawa petugas kepolisian. Massa pendemo dari kubu yang lain terpantau ikut memukuli mereka.
Mahasiswa yang berhamburan mundur ke arah Jalan Perdana, Jalan Imam Bonjol ke arah Hotel Danau Toba, dan ke arah Jalan Kejaksaan.
Massa yang lari ke arah Jalan Kejaksaan, sempat coba menyelamatkan diri ke kantor Kodim 0201/BS, Jalan Pengadilan.
Data sementara mahasiswa yang mengalami luka saat ini berunjuk rasa di kantor DPRD Sumut dan di bawa ke rumah Sakit Bhayangkara Medan antara lain :
1. Surya Darma dari Fakultas Ekonomi USU, kepala memar
2. Amirun Salim dari Fakiltas Farmasi UMN, memar kepala
3. Fitra Lufti Azmi dari Fakultas Teknik USU, kepala luka robek
4. Putra Afridadi dari Fakiltas Ekonomi UMSU, luka kepala memar dan wajah memar
5. Salim Abdulrahman dari Fakiltas Syariah UINSU, luka kepala memar, luka pd pipi dan kepala blkng bengkak
6. Ari dari Fakultas Teknik USU, luka kepala, rusuk, kaki kiri
Dilansir melalui : tribun-medan.com