Bukan Indonesia Saja yang Terkena Dampak dari Melemahnya Rupiah!

WARTASIBER.COM : Nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan beberapa hari belakangan ini. Tidak hanya pemerintah, masyarakat umum pun dibuat kelabakan karena adanya peristiwa ini. Bahkan, rata-rata perdagangan antarbank, per dolar AS sudah dibanderol diatas Rp.14.900,.

Berdasaran kurs referensi Jakarta Interban Spot Dollar rate atau Jisdor, Bank Indonesia, Rabu 5 September 2018, nilai tukar rupiah dibanderol Rp.14.927 per dolar AS. Melemah dari rata-rata perdagangan kemarin yaitu Rp.14.840 per dolar AS.

Menurut Chief Market Strategist FXTM Hussein Sayed dalam analisisnya, bukan hanya rupiah yang terperosok, melainkan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang pun menyentuh level terendahnya pada saat ini. Beberapa diantaranya ialah Rupee India dan Sri Lanka.

Menurutnya, ketegangan dagang bukan satu-satunya faktor yang menekan nilai tukar mata uang pasar berkembang terhadap rupiah. Situasi ini akan terus memburuk apabila Federal Reserve tidak memperlambat laju pengetatan kebijakan moneternya. Selain itu, mata uang yang lebih lemah akan membuat hutang berdenominasi dolar AS lebih sulit dibayar, perusahaan terpaksa memangkas rencana ekspansi. Konsumen pun memperlambat konsumsi, dan risiko gagal bayar semakin meningkat.

Menurut Hussein Sayed satu-satunya reaksi yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk perlambatan ekonomi ialah menerapkan tindakan penghematan dan meningkatkan suku bunga.

 

Dilansir melalui : VIVA.co.id