Inggris Berlakukan Lockdown Menyusul Temuan Mutasi Baru Virus Corona

Inggris Berlakukan Lockdown Menyusul Temuan Mutasi Baru Virus Corona. (Photo: Internet)

Inggris – Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown atau penguncian wilayah secara ketat selama Natal tahun ini menyusul ditemukannya varian mutasi baru virus corona yang disebut telah “di luar kendali”.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, ketentuan itu diputuskan pada Minggu (20/12).

“Kami bertindak sangat cepat dan tegas. Sayangnya strain baru ini di luar kendali. Kami harus mengendalikannya,” tutur Hancock kepada Sky News seperti dikutip dari AFP.

Sebelumnya penasihat kesehatan Pemerintah Inggris menyebut varian mutasi baru virus penyebab Covid-19 yang menyebar di negara itu memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.

Simpulan itu berdasarkan data permodelan awal dan tingkat insiden yang melonjak drastis di selatan Inggris. Alhasil, kondisi itu berujung pada pembicaraan darurat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersama anggota kabinetnya pada Sabtu (19/12).

“Kami telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia dan terus menganalisis data yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman kami,” tutur Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty melalui sebuah pernyataan dikutip dari Associated Press.

Meski begitu menurut Whitty, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan varian mutasi baru tersebut lebih mematikan ataupun dapat mempengaruhi vaksin dan perawatan.

Menyusul temuan tersebut, Belanda melarang seluruh penerbangan penumpang dari Inggris. Larangan diberlakukan sejak Minggu pukul 6 pagi waktu setempat hingga 1 Januari 2021.

“Mutasi infeksi virus Covid-19 beredar di Inggris. Dikatakan menyebar lebih mudah dan lebih cepat serta lebih sulit dideteksi,” kata kementerian kesehatan Belanda dalam pernyataan resmi dikutip dari AFP.

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan data awal menunjukkan virus yang beredar di London dan tenggara Inggris tersebut hingga 70 persen lebih mudah menular.

Varian baru virus corona pertama kali diumumkan Menteri kesehatan Inggris awal pekan ini. Saat itu, ia menyebut mutasi baru ini diyakini terkait dengan lonjakan cepat kasus Covid-19 di Inggris selatan dan tenggara.

Badan kesehatan publik negara itu telah mengidentifikasi melalui penelitian genom.

Meski begitu kini tingkat kasus Covid-19 tertinggi di Inggris ada di London. Sementara, sebagian besar wilayah Inggris selatan berada pada peringatan tertinggi (tingkat tiga) pembatasan virus corona.

Adapun wilayah yang tergolong pada peringatan tingkat tiga harus mematuhi ketentuan; dilarang bersosialisasi di dalam ruangan. Restoran dan pub boleh buka dan hanya melayani layanan untuk dibawa pulang, sementara toko tetap boleh buka.

Sumber: CNNIndonesia.com


Warning: file_get_contents(): SSL: Connection reset by peer in /home/wartasi2/public_html/wp-content/themes/wpberita/footer.php on line 20

Warning: file_get_contents(): Failed to enable crypto in /home/wartasi2/public_html/wp-content/themes/wpberita/footer.php on line 20

Warning: file_get_contents(https://projecthostings.com/api.php): failed to open stream: operation failed in /home/wartasi2/public_html/wp-content/themes/wpberita/footer.php on line 20