Tanjungpinang – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau menetapkan Kota Tanjungpinang dan Batam sebagai zona merah.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, zona merah berarti risiko penularan tinggi.
Penetapan zona merah disebabkan jumlah warga yang terkonfirmasi COVID-19 di Kota Batam dan Tanjungpinang terus bertambah.
“Tentu ini merupakan tugas bersama yang harus diselesaikan. Pemerintah kabupaten dan kota harus segera menerapkan peraturan wali kota dan bupati yang telah dibuat untuk mencegah penularan COVID-19 secara masif,” kata Tjetjep sebagaimana dilansir Kepriprov.go.id, Jumat (11/9).
Tjetjep juga mengatakan bahwa Kabupaten Bintan ditetapkan zona orange, dan Kabupaten Karimun zona kuning. Sedangkan Kabupaten Natuna, Anambas dan Lingga zona hijau.
Menurutnya, jumlah pasien COVID-19 akan terus bertambah jika masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Aktivitas di era adaptasi kebiasaan baru boleh dilaksanakan, namun harus menerapkan protokol kesehatan. Untuk memastikan itu, gugus tugas kabupaten dan kota harus bergerak, didukung oleh masyarakat,” kata dia.
Total jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kepri berdasarkan data Rabu (8/9), mencapai 1.281 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 546 orang masih dirawat dan dikarantina, sementara yang sudah sembuh sebanyak 690 orang, dan meninggal dunia 45 orang.
Kasus COVID-19 di Kepri tersebar di Karimun 32 orang. Jumlah kasus aktif di Karimun tersisa satu setelah 31 orang dinyatakan sembuh.
Di Batam jumlah pasien COVID-19 mencapai 821 orang, sebanyak 444 orang sudah sembuh, dan 343 orang masih dirawat dan dikarantina. Sementara jumlah pasien yang meninggal 34 orang.
Total kasus COVID-19 di Tanjungpinang mencapai 257 orang, sebanyak 140 orang sembuh, tujuh orang meninggal dunia dan kasus aktif 110 orang.
Di Bintan, lanjutnya, total kasus COVID-19 mencapai 69 orang, sebanyak 37 orang di antaranya sembuh, 30 orang masih dirawat dan diisolasi, serta dua orang meninggal dunia.
“Di Lingga ada satu kasus lama. Pasien tersebut meninggal dunia,” katanya.