JAKARTA – Direktorat Jenderal Imigrasi kembali menggelar operasi pengawasan orang asing berskala nasional tahap 2 pada 22-23 Agustus 2024. Operasi Jagratara ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kepatuhan orang asing terhadap peraturan keimigrasian yang berlaku di Indonesia.
Selama dua hari pelaksanaan, petugas Imigrasi memeriksa sebanyak 1.293 orang asing di 507 titik pengawasan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Fokus pemeriksaan terutama ditujukan pada aktivitas orang asing yang berpotensi melanggar peraturan keimigrasian, seperti penyalahgunaan izin tinggal, bekerja tanpa izin, dan terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan kunjungan.
“Operasi Jagratara ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara,” kata Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Safar M Godam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjutnya, teridentifikasi sebanyak 185 kasus yang perlu ditindaklanjuti lebih lanjut. Dari jumlah tersebut, 48 diantaranya adalah Warga Negara (WN) Nigeria, 37 WN Tiongkok, Pakistan dan India. Masing – masing 15 orang dan sisanya dari berbagai negara.
“Kami akan terus meningkatkan intensitas pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran keimigrasian,” tegas Safar.
Safar menjelaskan, berapa pelanggaran yang paling sering ditemukan adalah penyalahgunaan izin tinggal dan overstay. Selain itu, terdapat pula sejumlah kasus di mana orang asing ditemukan melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang telah diberikan.
“Tujuan kami adalah memberikan efek jera kepada para pelanggar dan menciptakan iklim yang kondusif bagi orang asing yang taat aturan,” ungkapnya.
Operasi Jagratara yang dilakukan secara rutin ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan keimigrasian dan mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang merugikan negara.
“Operasi ini juga berfungsi sebagai efek jera bagi orang asing yang ingin berkunjung atau tinggal di Indonesia agar selalu mematuhi peraturan yang berlaku,” pungkasnya.
Di Kabupaten Kepulauan Meranti, operasi Jagratara dilaksanakan oleh Seksi Inteldakim Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang. Dalam operasi ini, ada beberapa sektor yang menjadi sasaran, meliputi pengawasan WNA maupun WNI.
Kepala Seksi Inteldakim Imigrasi Selatpanjang, Rianto , mengatakan, adapun lokasi yang menjadi obyek pengawasan mereka adalah Desa Kepau Baru, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
“Pada saat tim melakukan pengawasan, mendapati adanya 2 Warga Negara Amerika Serikat yang sedang mengikuti kegiatan kunjungan kerohanian di salah satu gereja di wilayah tersebut,” ujar Rianto.
Kemudian lokasi lainnya, lanjut Rianto, adalah WNA yang sedang menginap di hotel seputaran Kota Selatpanjang. Pemeriksaan yang dilakukan adalah menyangkut dokumen keimigrasian, penjamin dana kegiatan yang sedang dilakukan apakah sesuai dengan peruntukan visa dan izin tinggal yang dimiliki oleh WNA tersebut.
“Selain pengawasan terhadap WNA, tim Inteldakim juga melakukan pemeriksaan WNI yang terindikasi terkait dengan potensi terjadinya pelanggaran keimigrasian,” jelasnya.(*)