Wartasiber.com, BATAM – Sebuah kejadian tidak biasa terjadi di Batam, di mana belasan siswa SD dan SMA Golden School Batam terpaksa menjalani ujian tengah semester (UTS) di ruang rapat DPRD Batam pada tanggal 6 dan 9 Desember 2024. Hal ini disebabkan oleh penguncian pintu masuk sekolah yang diduga dilakukan oleh salah satu pengurus Yayasan Golden School Batam.
Ketua Yayasan Golden School Batam, Indra Nara Persada, SE, MM, menyampaikan bahwa insiden tersebut berawal ketika pintu masuk sekolah ditemukan tergembok pada pagi hari saat siswa hendak masuk sekolah pada Sabtu 25 November 2024 yang bersamaan dalam memperingati Hari Guru se-Indonesia.
“Pintu digembok tanpa pemberitahuan, dan ini dilakukan oleh salah seorang pengurus yayasan berinisial AC,” ujar Indra pada Kamis 12/12/2025.
Karena situasi mendesak, siswa terpaksa mengikuti ujian di Masjid Agung Batam Center pada hari pertama, 5 Desember 2024. Namun, pada hari-hari berikutnya, DPRD Batam memberikan fasilitas ruang rapat untuk pelaksanaan ujian.
“Anak-anak menjadi korban dari polemik internal antara ketua yayasan, pengurus lainnya, dan ketua pembina yayasan yang sekaligus pemilik gedung,” jelas Indra.
Indra mengungkapkan rasa frustrasinya atas kejadian ini. “Kami tidak punya pilihan lain selain meminta bantuan DPRD Batam untuk menyediakan tempat bagi siswa agar mereka tetap bisa mengikuti ujian. Ini sangat mengecewakan karena terjadi saat anak-anak harus fokus belajar,” ungkapnya.
Terkait polemik ini, ditambahkan Indra telah melaporkan ke anggota DPRD Komisi IV Kota Batam dan akan diagendakan sekretaris DPRD kota Batam secepatnya,
Sementara masih menunggu tanggapan dari Ketua Pembina Yayasan Golden School. “Kami berharap ada solusi segera, agar proses belajar mengajar dan hak siswa tidak terusik akibat konflik internal yayasan,” pungkasnya.
Kejadian ini menjadi perhatian publik, mengingat dampaknya langsung dirasakan oleh siswa yang seharusnya mendapatkan fasilitas dan kenyamanan dalam menempuh pendidikan. Hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait masih belum memberikan tanggapan resmi.(amr)