WartaSiber.com – Sejak pekan lalu sektor digital dihebohkan oleh kebijakan baru WhatsApp mengenai privasi pengguna yang dikhawatirkan akan sembarang dibagikan ke Facebook dan perusahaan pihak ketiga lainnya. Setelah diterpa kontroversi, WhatsApp akhirnya ‘mengalah’ dengan menunda kebijakan ini.
“Kami telah mendengar banyak orang yang kebingungan mengenai pembaruan [kebijakan] kami. Banyak juga misinformasi yang menyebabkan kekhawatiran dan kami ingin membantu semua pengguna mengerti kaidah dan fakta kami,” tulis pihak WhatsApp di dalam blog resmi perusahaan pada Jumat (15/1) waktu setempat.
Kemudian WhatsApp menjelaskan bahwa mereka akan tetap melindungi data pengguna seperti percakapan pribadi dengan enkripsi end-to-end agar layanannya maupun Facebook tidak bisa mengintip isi obrolan tersebut. WhatsApp bahkan menyebut mereka tidak bisa melihat lokasi pengguna, serta tidak berbagi informasi kontak dengan Facebook.
“Dengan pembaruan kebijakan ini, tidak ada yang berubah. Malah, update ini sudah termasuk opsi baru yang akan diterima pengguna ketika mereka akan mengirim pesan ke WhatsApp bisnis, serta menyediakan transparansi lebih jauh tentang bagaimana kami mengumpulkan dan menggunakan data. Saat ini memang tidak semua orang berbelanja di akun bisnis WhatsApp, namun kami berpikir hal ini akan berkembang ke depannya, sehingga penting orang-orang semakin aware dengan layanan ini. Kebijakan ini tidak lantas memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook,” lanjut WhatsApp.
Penjelasan sejenis memang sebelumnya sudah pernah dilontarkan oleh perwakilan WhatsApp ketika mereka berupaya menangkis anggapan kalau kebijakan baru ini berpotensi merugikan pengguna.
Kemudian, pihak WhatsApp mengumumkan bahwa mereka akan memberikan kesempatan agar pengguna dapat meninjau kembali kebijakan baru tersebut dan mengundurkan tanggal pengesahan kebijakan dari 8 Februari menjadi 15 Mei 2021.
“Kami menunda tanggal penerapan kebijakan ini. Tidak akan ada akun yang ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari mendatang. Kami juga akan menanggulangi misinformasi yang beredar tentang privasi dan keamanan yang ada di WhatsApp. Kami akan mempersilakan para pengguna untuk meninjau kebijakan ini sampai opsi untuk bisnis di WhatsApp tersedia pada 15 Mei 2021,” tulis WhatsApp.
Sejak kontroversi seputar WhatsApp ini muncul, para pengguna di seluruh dunia langsung gaduh di media sosial mengeluhkan kekhawatiran mereka dan tak sedikit yang mempertimbangkan untuk hijrah layanan perpesanan.
Selang beberapa hari ketika kebijakan baru ini muncul, miliuner Elon Musk sampai mendorong orang-orang agar beralih ke aplikasi Signal.
Benar saja, Signal langsung kebanjiran pengguna dan sempat menyebabkan keterlambatan pengiriman verifikasi kode OTP ke nomor ponsel pengguna saking membludaknya.
Sumber: Uzone.id