Gerard Pique Kecam Presiden Barcelona Jelang Duel El Clasico

Bek senior Barcelona, Gerard Pique. (Photo: internet)

Barcelona – Bek senior Barcelona, Gerard Pique, terang-terangan mengecam presiden klub, Josep Maria Bartomeu, menjelang duel El Clasico kontra Real Madrid, Sabtu (24/10/2020). Kritikan Pique terkait cara Bartomeu mengelola klub raksasa Catalan tersebut.

Gerard Pique lebih banyak diam semenjak kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Munchen di Liga Champions musim lalu yang memicu gejolak besar di klub. Dia juga tidak berkomentar ketika Lionel Messi hampir meninggalkan Barca.

Namun, beberapa hari sebelum El Clasico, Pique memberikan wawancara panjang lebar dengan surat kabar terbesar Catalunya, La Vanguardia. Topik utama pada wawancara ini adalah salah urus di balik layar Camp Nou.

“Sungguh barbar bahwa klub menghabiskan uang untuk mengkritik kami,” kata Pique mengawali kritiknya untuk Bartomeu, seperti dilansir Forbes, Jumat (23/10/2020).

Pernyataan Pique itu mengacu pada skandal I3 Ventures, yang diduga mendapati Jaume Masferre memimpin sebuah proyek yang membuat Barcelona menyewa perusahaan tersebut untuk menodai reputasi Pique, Lionel Messi, istrinya, dan lainnya di media sosial.

“Dia (Masferre) masih bekerja di klub dan itu sangat menyakitkan,” kata Gerard Pique, yang menyebut hubungannya dengan Bartomeu “ramah”.

Kritik Pemecatan Valverde

Pique juga mempertanyakan keputusan tokoh kontroversial itu memecat Ernesto Valverde dari jabatan pelatih pada pertengahan musim 2019/2020. Padahal saat itu kondisi Barcelona tidak buruk dan sedang memimpin klasemen sementara Liga Spanyol.

Quique Setien kemudian masuk sebagai pengganti. Sebelum menyerahkan mahkota La Liga kepada rival sengitnya Real Madrid, Barca dipermalukan Bayern Munchen di Liga Champions.

“Saya tidak berpikir itu sikap yang konsisten ketika menendang pelatih pada pertengahan musim (ketika kami) memimpin dan (setelah) memenangi dua liga sebelumnya,” beber Pique.

Pique juga mengaku terkejut sosok-sosok legenda seperti Pep Guardiola, Xavi, Carles Puyol, atau Victor Valdes tidak ada di klub”. “Anda harus selalu mempertahankan mereka, itu adalah bagian dari sejarah Barca,” tegasnya.

Sumber: Bola.com