WARTASIBER.COM, Nama seorang Youtuber Turah Patayana sedang menjadi buah bibir di media sosial. Pasalnya,ia diduga melakukan tindak pelecehan seksual terhadap salah seorang rekannya yang merupakan mahasiswi asal Indonesia berinisial JA.
Baik Turah maupun mahasiswi itu tercatat sebagai pelajar WNI yang sama-sama menuntut ilmu di kota Tomsk, Rusia.
Melalui sebuah Thread di akun Twitter (@sandi_sa119) pada Rabu (5/8) malam, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kota Arkhangelsk Sandi Saputra, mengaku sebagai perwakilan korban, yang memiliki beragam bukti kasus pelecehan Turah terhadap JA.
Dugaan pelecehan itu terjadi pada 23 November 2019 di Kamar 430 Asrama Parus, Tomsk. Saat itu, Turah mengajak korban menonton sebuah tayangan film horor bertiga, bersama seorang lain yakni laki-laki berinisial D di kamar asrama.
Turah diduga melakukan tindak pelecehan seksual kepada JA ketika D tengah tertidur, sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap Turah dan JA. Tapi, korban disebutkan berhasil mengelak lalu pergi ke kamarnya sendiri.
Merasa telah mendapat pelecehan seksual, JA menceritakan insiden itu pada kekasihnya. Akhirnya, kekasih JA pun menemui Turah dan terjadi pertengkaran di antara keduanya.
Keributan itu membuat kacamata Turah rusak. Setelah melalui mediasi PPI Kota Tomsk, disepakati JA dan kekasihnya harus mengganti rugi atas kacamata yang rusak itu sebesar 2.000 rubel atau sekitar Rp397.000.
Sandi menuturkan, menurut korban pergantian rugi tersebut juga terpaksa dilakoninya sebagai syarat agar Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kota Tomsk, Gokma Sahat Tua Sinaga, dapat membantu korban dalam mengawal dan mengadvokasi kasus pelecehan ini.
Dalam utas Sandi, memang tercantum sebuah surat pernyataan yang ditandatangani Gokma pada 26 November 2019. Dalam surat itu, Gokma menyatakan bahwa Turah telah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap JA.
Diketahui, korban juga mendapat beberapa tekanan akibat kejadian tersebut dari orang tua pelaku. Korban dinilai telah menyalahi hukum dan dapat dikenai kasus pencemaran nama baik atas anaknya.
Sementara itu, pihak managemen Turah, melalui akun twitter-nya, Jehian Panangian Sijabat yang menyatakan sebagai manajer Turah membenarkan rekannya tidak menyangkal adanya dugaan kasus pelecehan seksual tersebut.
Dilansir melalui: CNN Indonesia