WARTASIBER.COM : Banyak yang salah kaprah tentang kebiasaan pemakaian berbagai benda, termasuk deodoran. Deodoran biasanya dipakai pada pagi hari sebelum melaksanakan aktivitas, atau setelah mandi baik pagi atau sore hari. Ternyata kebiasaan tersebut membuat kerja deodoran yang menetralisir bau akibat bakteri di ketiak justru tak maksimal lho!
Deodoran yang merupakan antiperspirant bila dipakai di pagi hari bukanlah keputusan yang tepat, dan justru bertentangan.
Hal ini dibuktikan oleh berbagai penelitian oleh para peneliti medis. Dilansir dari Express.co.uk, deodoran akan memiliki efektivitas kerja apabila dipakai malam hari sebelum tidur, bukan pada saat pagi hati ketika akan beraktivitas.
Dikutip dari jurnal The Dermatologist, saat diterapkan pada perempuan yang usianya 18 sampai 65 tahun, memakai deodoran pada malam hari efektif untuk mengurangi keringat dua hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan mereka yang memakainya pada pagi hari.
Meski hal ini belum bisa dipastikan alasannya, tetapi para peneliti menyimpulkan cara kerja deodoran pada malam hari lebih efektif. Karena kandungan di dalamnya memiliki waktu yang lebih efektif meresap dan juga menetralisir bakteri penyebab bau ketiak pada saat pemakainya sedang tidur.
Dan pemakaian deodoran pada malam hari bisa bertahan tiga kali lebih lama dibandingkan saat pagi hari.
Melansir dari Daily Mail, konsultan Dermatologi Dr Nick Low mengungkap bila hal tersebut dianggap logis.
“Jika menerapkan antiperspirant pada pagi hari pemicu keringat akibat bakteri, stres dan aktivitas lain akan membuat kandungan antiperspirant cepat luntur saat terkena terkena keringat,” ujar Nick Low.
Meski banyak yang menilai deodoran memiliki kandungan yang menyebabkan jamur di ketiak makin berkembang sehingga bakteri makin menumpuk.
Akan tetapi pemakaian deodoran dalam kapastitas sesuai kebutuhan dapat membantu seseorang terhindar dari rasa kurang percaya diri akibat bau ketiak.
Dilansir melalui : Tribunnews/ Yuyun Hikmatul Uyun